Selasa, 23 Agustus 2022

Mengenal Rumah adat Papua Honai

Rumah Adat Khas Papua




Rumah Honai merupakan salah satu rumah khas Papua, namun tidak dapat ditemukan di seluruh Papua, hanya dapat temui pada suku Dani tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Honai merupakan sebutan untuk rumah adat yang ditempati oleh laki-laki. Sementara itu, rumah untuk perempuan memiliki sebutan yang berbeda, yaitu, Ebe'ai. Keduanya sama-sama rumah khas Papua dan mampu menampung lima hingga sepuluh orang.

Ciri Khas Rumah Honai

Rumah ini memiliki ciri khas yaitu berbentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu dan beratap kerucut yang terbuat dari jerami. Tinggi rumahnya hanya mencapai 2,5 meter. Uniknya, semua bahannya berasal dari kayu dan jerami atau ilalang.

Rumah Honai tidak memiliki jendela dan hanya ada satu pintu. Hal ini bertujuan untuk melindungi dari suhu dingin, mengingat suhu di sana bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam. 

Sementara bentuk rumah dengan atap menutup hingga ke bawah ini ternyata bertujuan untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak terkena air hujan. Sekaligus dapat meredam hawa dingin agar tidak masuk ke dalam rumah. 

Satu rumah honai memiliki 2 lantai, menariknya, meskipun mungil di dalam rumah ada dua lantai dengan fungsi yang berbeda. 

Material Pembuatan Rumah Adat Honai

rumah adat honai modern

Sumber: Celebes.co

Mengutip dari laman berita Tirto.id, Honai terbuat dari material atau bahan yang ada di alam.

Adapun bahan material pembuat rumah adat honai adalah:

1. Papan cincang yang ujungnya runcing seperti tombak sebagai dinding honai

2. Balok kayu sebagai tiang utama penyangga bagian atap

3. Kayu buah yang menjadi rangka penutup atap honai

4. Lokop atau pinde, yaitu sejenis bambu kecil panjang untuk dijadikan alas tidur yang hangat

5. Rumput atau alang-alang sebagai penutup atap honai

6. Lalu ada tali rotan, akar pohon, atau sulur yang digunakan untuk mengikat rumah agar lebih kuat

Fungsi dan Jenis Rumah Adat Honai

Ada 3 jenis rumah adat honai berdasarkan fungsi, sebagaimana berikut, ternyata ada membedakan.

1. Honai Laki-laki

Tempat tinggal kaum laki-laki yang beranjak dewasa, dibuat lebih besar karena akan menjadi tempat pertemuan dan menyambut tamu.

2. Ebei atau Honai Perempuan

Honai perempuan ini dijadikan tempat tinggal anak dan remaja perempuan suku Dani.

Hunian ini menjadi tempat perempuan mendapat pendidikan dan menganyam noken.

3. Wamai atau Honai Kandang Babi

Selain hunian untuk laki-laki dan perempuan, ada juga honai kandang babi.

Hewan ternak seperti babi merupakan aset berharga bagi masyarakat suku Dani.

Fakta Menarik Seputar Rumah Adat Honai

Keunikan rumah adat honai terletak pada cara pembuatan dan aturan menarik lainnya.

Berikut fakta menarik terkait rumah adat Papua Honai.

1. Perempuan Tidak Boleh Masuk Honai Laki-laki

Rumah Honai laki-laki ternyata terlarang untuk dimasuki perempuan suku Dani.

Meskipun mereka adalah anak atau istri dari pemilik honai, perempuan tetap dilarang masuk.

2. Membangun Rumah Adat Honai Hanya Dilakukan Laki-laki

Menariknya, pembuatan rumah adat Papua ini hanya boleh dibangun oleh laki-laki saja.

Hal itu karena waktu pembangunannya harus secara spesifik agar tak terhambat cuaca ataupun bencana alam.

3. Pintu Rumah Adat Honai Harus Bertemu dengan Arah Matahari Terbit atau Tenggelam

Fakta menarik lainnya adalah penempatan pintu rumah yang harus sesuai.

Arah tersebut membuat penghuni honai lebih siaga terhadap musibah, seperti kebakaran atau serangan musuh.


Jumat, 29 Juli 2022

Biodata Agna 7E

 BIODATA

Hai perkenalkan nama saya Miftahul Agna Fawwaz, biasa dipanggil Agna, saya anak ke2 dari dua bersaudara. 
Saya lahir  di Bontang pada tanggal 07 April 2010, saya beda 5 tahun dengan kakak saya, kakak saya lahir di Bontang pada tanggal 10 februari 2005, nama kakak saya Miftahul Adzkia Priyatama, dan sekarang bersekolah di SMA YPK, kakak saya sering mengikuti lomba futsal dan di sekolahnya sebagai ketua suporter untuk lomba.
 Aku pernah meraih lomba juara 1 sepak bola U8 tahun 2018 pada saat bergabung di club Pelangi, padahal sempat istirahat 1 bulan tidak mengikuti latihan dan saat itu pelatih ku telpon untuk mengikuti lomba U8, dan aku menyumbangkan gol sebanyak 2 kali. Semoga saya saat mengikuti ekskul futsal bisa seperti kakak saya yang sering ikut lomba.
Saya tinggal bersama kedua orangtua dan kakak saya di belakang telkom tepatnya jalan Wortel VIII RT.9 no. 92 Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Ketika besar nanti saya bercita-cita menjadi Pengusaha yang sukses