Rumah Adat Khas Papua
Rumah Honai merupakan salah satu rumah khas Papua, namun tidak dapat ditemukan di seluruh Papua, hanya dapat temui pada suku Dani tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Honai merupakan sebutan untuk rumah adat yang ditempati oleh laki-laki. Sementara itu, rumah untuk perempuan memiliki sebutan yang berbeda, yaitu, Ebe'ai. Keduanya sama-sama rumah khas Papua dan mampu menampung lima hingga sepuluh orang.
Ciri Khas Rumah Honai
Rumah ini memiliki ciri khas yaitu berbentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu dan beratap kerucut yang terbuat dari jerami. Tinggi rumahnya hanya mencapai 2,5 meter. Uniknya, semua bahannya berasal dari kayu dan jerami atau ilalang.
Rumah Honai tidak memiliki jendela dan hanya ada satu pintu. Hal ini bertujuan untuk melindungi dari suhu dingin, mengingat suhu di sana bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Sementara bentuk rumah dengan atap menutup hingga ke bawah ini ternyata bertujuan untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak terkena air hujan. Sekaligus dapat meredam hawa dingin agar tidak masuk ke dalam rumah.
Satu rumah honai memiliki 2 lantai, menariknya, meskipun mungil di dalam rumah ada dua lantai dengan fungsi yang berbeda.
Material Pembuatan Rumah Adat Honai
Mengutip dari laman berita Tirto.id, Honai terbuat dari material atau bahan yang ada di alam.
Adapun bahan material pembuat rumah adat honai adalah:
1. Papan cincang yang ujungnya runcing seperti tombak sebagai dinding honai
2. Balok kayu sebagai tiang utama penyangga bagian atap
3. Kayu buah yang menjadi rangka penutup atap honai
4. Lokop atau pinde, yaitu sejenis bambu kecil panjang untuk dijadikan alas tidur yang hangat
5. Rumput atau alang-alang sebagai penutup atap honai
6. Lalu ada tali rotan, akar pohon, atau sulur yang digunakan untuk mengikat rumah agar lebih kuat
Fungsi dan Jenis Rumah Adat Honai
Ada 3 jenis rumah adat honai berdasarkan fungsi, sebagaimana berikut, ternyata ada membedakan.
1. Honai Laki-laki
Tempat tinggal kaum laki-laki yang beranjak dewasa, dibuat lebih besar karena akan menjadi tempat pertemuan dan menyambut tamu.
2. Ebei atau Honai Perempuan
Honai perempuan ini dijadikan tempat tinggal anak dan remaja perempuan suku Dani.
Hunian ini menjadi tempat perempuan mendapat pendidikan dan menganyam noken.
3. Wamai atau Honai Kandang Babi
Selain hunian untuk laki-laki dan perempuan, ada juga honai kandang babi.
Hewan ternak seperti babi merupakan aset berharga bagi masyarakat suku Dani.
Fakta Menarik Seputar Rumah Adat Honai
Keunikan rumah adat honai terletak pada cara pembuatan dan aturan menarik lainnya.
Berikut fakta menarik terkait rumah adat Papua Honai.
1. Perempuan Tidak Boleh Masuk Honai Laki-laki
Rumah Honai laki-laki ternyata terlarang untuk dimasuki perempuan suku Dani.
Meskipun mereka adalah anak atau istri dari pemilik honai, perempuan tetap dilarang masuk.
2. Membangun Rumah Adat Honai Hanya Dilakukan Laki-laki
Menariknya, pembuatan rumah adat Papua ini hanya boleh dibangun oleh laki-laki saja.
Hal itu karena waktu pembangunannya harus secara spesifik agar tak terhambat cuaca ataupun bencana alam.
3. Pintu Rumah Adat Honai Harus Bertemu dengan Arah Matahari Terbit atau Tenggelam
Fakta menarik lainnya adalah penempatan pintu rumah yang harus sesuai.
Arah tersebut membuat penghuni honai lebih siaga terhadap musibah, seperti kebakaran atau serangan musuh.